Maret 09, 2008

Bobby Fischer

"Ketika ia menanti untuk pertandingan kejuaraan dunia musim semi ini, ia percaya bahwa ia merupakan pemain catur terbesar yang pernah ada. Sebelum karir sensasionalnya berlalu, ia telah membuktikan dengan baik bahwa memang ia."

Kata-kata itu begitu indah terpampang pada sebuah foto lukisan dirinya di sebuah artikel berjudul "Bobby Fischer: Prodigy of the Chessboard". seindah kata-kata itu, seindah itu pulalah orang yang dimaksud. siapakah gerangan orang itu? Dialah Robert James Fischer si manusia ajaib dari papan catur yang biasa dikenal dengan nama Bobby Fischer, seorang grandmaster yang anggun, dan mempunyai pendekatan klasik terhadap catur, namun amat bening bagaikan kristal.

Bagi para penggemar catur, Bobby Fischer sudah menjadi semacam Bruce Lee dalam soal kungfu, atau Napoleon dalam soal strategi dan peperangan. Dari segi sudut pandang teknis catur, Bobby Fischer merupakan seorang pemain posisi yang unik dan pandai memanfaatkan psikologi lawan yang selalu bersenjatakan gagasan-gagasan baru.

Bobby Fischer dilahirkan di kota Chicago, Amerika Serikat pada tanggal 9 Maret 1943. Ia mulai belajar bermain catur pada usia 6 tahun dari kakak perempuannya, Jean. Karir catur Fischer dimulai pada tahun 1955. Gelar Master Internasionalnya dianugerahkan padanya pada tahun 1957 dan pada tahun berikutnya ia mendapat gelar Grand Master.

Pada tahun 1960 karir Fischer terus mananjak dengan menjuarai berbagai turnamen hingga tahun 1962. Tetapi di pertandingan kandidat kejuaraan dunia di Curacao ia harus puas dengan tempat keempat. Kemudian Fischer menarik diri dari pertandingan internasional, dengan pengabdiannya kepada catur ia mulai bekerja dengan seksama mempelajari permainan lawan-lawanya yang pernah ia mainkan, kemudian tampil kembali pada tahun 1970 setelah mengundurkan diri selama 2 tahun. Kemenangan demi kemengan diperolehnya kembali. Sampai kini ia menjadi seorang penantang yang serius untuk gelar juara dunia.

Meskipun dunia catur mengharapkan Fischer memenangkan pertandingan melawan Taimanov dan Larsen, tetapi tidak dengan 6:0 sebagaimana hasil kedua pertandingan tersebut. Ini menimbulkan perhatian yang sangat besar dari dunia catur karena hasilnya yang sangat mencolok itu.

Pertandingan berikutnya melawan Petrosian, seorang pemain catur dengan pengalaman segudang dan mendapat julukan "Master Bertahan", Fischer memenangkan pertandingan (menag 5, kalah 1). Sekarang Fischer telah siap di atas puncak dan siap bersaing untuk mahkota catur. Dalam wawancaranya, Petrosian mengakui keunggulan Fischer dengan mengatakan:

"Fischer adalah seorang pemain catur yang sangat cemerlang dan dia sangat cepat mengerti semua problem permainan dan memecahkannya segera. Saya harus memperingatkan Spassky bahwa Fischer ada di rumah dengan seluruh gagasan-gagasan baru catur. Tidak ada sesuatu yang dapat mengejutkannya. Bahkan bila ia memiliki sedikit keunggulan, ia bermain bagaikan sebuah mesin. Orang mungkin tidak akan percaya pada beberapa kesalahan pada partainya. Fischer adalah seorang pemain catur yang paling aneh. Pertandingan antara Spassky dengan Fischer akan berlangsung keras."

Pertandingan antara Spassky dan Fischer yang akan dimainkan dalam 24 partai untuk mahkota Kejuaraan Dunia dimulai tanggal 11 Juli 1972 di Reykjavik. Setelah partai kedua, Spassky unggul 2:0(satu kemenangan dan satu kemenangan W.O. oleh karena kitidakhadiran Fischer). Spassky dan Fischer hanya sekali mempunyai kedudukan yang sama pada partai yang ke-5(2,5:2,5). Setelah itu Fischer bermain dengan sangat cemerlang sehingga memimpin terus. Kemenangan Fischer terus berlanjut dan dia hanya kalah sekali lagi pada partai ke-11. Hasil Akhirnya adalah kemenangan untuk Fischer dengan skor 12,5:8,5 yang hanya dimainkan 21 partai dari yang seharusnya 24 partai.

Lahirlah sang juara dunia baru, Bobby Fischer si Raja Kombinasi. Sebagai pemain catur, ia agak lain. Di dalam kesendiriannya sebagai pemain catur, ia bersikap eksentrik. Sebagaimana banyak kombinasi caturnya yang sering membuat orang bingung, begitu pun kombinasi pribadinya, antara sifat ego dengan sikap eksentriknya itu, sering membuat orang bingung. Ketika ditanya apakah ia memandang dirinya sebagai pemain catur terbesar yang pernah ada, Fischer memberikan jawaban yang eksentrik sekali, diplomatis dan sekaligus membingungkan, "Saya tidak suka melukiskan segala sesuatu seperti itu dalam cetakan. Kedengarannya begitu egois. Tetapi untuk menjawab pertanyaan Anda: Ya."

Setelah menjadi juara dunia, Fischer pernah berjanji akan bermain sesering mungkin dalam berbagai turnamen, tetapi dalam kenyataannya ia tidak pernah bermain dalam satu turnamen pun. Ia menyendiri dalam keperkasaan seorang pemain catur. Ibarat seorang raja pedang dalam cerita-cerita silat yang merasa kesepian dan mengundurkan diri karena marasa terlalu tangguh bagi semua calon lawannya, sehingga pertempuran dengan mereka cuma sebuah "pembunuhan" yang sia-sia belaka.

Tidak ada komentar: